Jika Anda membaca update sebelumnya tentang riset kata kunci, Anda tahu bahwa saya akan membidik kata kunci kamera DSLR terbaik. Pada kenyataannya, saya juga sudah menemukan sejumlah kunci target lain sehingga cakupan topik blog afiliasi saya akan luas.
Keluasan cakupan ini berdampak pada cara saya memilih nama domain untuk blog afiliasi saya. Singkatnya, saya tidak memilih nama domain yang mengandung kata kunci, namun nama domain yang sebaliknya (lazim disebut brandable domain).
Lalu apa nama domain yang saya pilih? Bagaimana cara saya memilih nama domain tersebut? Anda akan mengetahui kedua jawabannya di bawah ini.
1. Curah Ide Nama Domain
Langkah pertama yang saya lakukan adalah curah ide (brainstorming). Saat melakukan aktivitas ini, kata tekno menarik perhatian saya.
Karena tekno.com sudah tidak tersedia, saya mesti menambahkan satu kata pada tekno. Urutannya dapat sebelum atau sesudah kata tekno. Contohnya adalah:
- Zonatekno
- Teknopro
- Jagattekno
- Duniatekno
- Panduantekno
- Foldertekno
- Ulastekno
Sekadar informasi, jika Anda kesulitan menemukan tambahan kata, Anda bisa menggunakan Namemesh.com.
Generator nama domain tersebut memang untuk nama domain dalam bahasa Inggris, namun siapa tahu Anda menemukan nama domain yang cocok untuk blog bahasa Indonesia Anda.
2. Memeriksa Ketersediaan Nama Domain
Pada saat brainstorming, tentu saya belum tahu ketersediaan nama-nama domain yang saya buat. Untuk itulah, saya perlu memeriksa ketersediaan nama-nama domain tersebut.
Salah satu perangkat favorit saya untuk mengecek nama domain dalam jumlah banyak adalah Pencarian Domain Massal GoDaddy.
Saat menggunakan perangkat tersebut, saya masukkan semua nama domain yang akan saya periksa. Saya juga menyaring hasil pemeriksaan untuk ekstensi .com saja karena saya suka ekstensi tersebut.
Setelah mengklik tombol KUNJUNGI, saya tahu nama domain apa yang tersedia. Contoh nama domain tersedia di bawah ini.
3. Memeriksa Riwayat Domain
Seperti yang Anda lihat, ada 4 nama domain yang tersedia. Dari jumlah tersebut, foldertekno.com menarik perhatian saya karena bagus dan keren.
Meski demikian, saya tidak serta merta meregistrasi nama domain tersebut karena saya perlu mengecek riwayatnya dulu.
Jika sudah pernah digunakan orang lain, saya tidak akan meregistrasinya karena khawatir pernah digunakan untuk aktivitas spam seperti auto generated content (AGC) dan black hat SEO.
Untuk memeriksa riwayat domain, perangkat gratis yang saya gunakan adalah whois.domaintools.com.
Menurut perangkat tersebut, foldertekno.com belum pernah digunakan orang lain yang diindikasikan oleh status Never Registered Before.
4. Membeli Domain
Langkah terakhir adalah membeli domain di penyedia domain terpercaya. Untuk foldertekno.com, saya membelinya di NameCheap.com seharga $9.79.
Mengapa saya menggunakan NameCheap? Karena saya telah menggunakan penyedia tersebut sejak 4 tahun lalu.
Tentu saja, Anda tidak wajib membeli domain di NameCheap. Namun, Anda bisa membelinya di penyedia domain lokal. Salah satu penyedia lokal yang saya percayai adalah Niagahoster.co.id.
Itulah tahap demi tahap yang saya lakukan dalam memilih nama domain untuk blog afiliasi saya. Semoga bermanfaat bagi Anda yang bingung atau tidak tahu cara memilih nama domain yang bagus.
Pada update selanjutnya, saya akan memaparkan sejumlah pengaturan dasar untuk blog afiliasi saya.
mkasih mas sharing tipsnya , kalau saya sendiri memilih domain biasanya dari nama benda atau yang trend2 hahaha :v karena domainnya tadi untuk di monetize adsense,istilahnya niche blog..
No problemo.
Makasih banyak Kang ilmunya .. semakin bertambah wawasan dan pengetahuan dari ilmu yang Kang Herman Sharing
Sama-sama Mas Taufik.
Ternyata pemilihan domain menggunakan brandebel ya kang. Sebelumnya dugaan saya, Akang akan menggunakan kata kunci sebagai nama domain. Ada sedikit pertanyaan kang, apa kata kunci “Kamera DSLR Terbaik” di buat artikel untuk halaman lalu digunakan sebagai home page. Jika iya, apa tidak rancu (kurang enak di pandang) Kang?
Sebelumnya saya telah mengunjungi blog kang Yudiono yang laku di jual seharga $4000 yang menggunakan kata kunci sebagai nama domain, dengan home page statitic. Apakah blog baru ini, akan memiliki konsep seperti blog bahasa Inggris Akang yang saya maksud?
Ipin,
1. No. Saya akan membuatnya dalam bentuk post.
2. Beda karena tidak menembak satu kata kunci target.
Selain kualitas content, pemilihan nama domain yang bagus mesti jadi prioritas.
Dan sepertinya brandable domain ini bisa lebih singkat/pendek dari pada on keyword domain.
Terima kasih informasinya.
Ya, lebih singkat dan enak dijadikan brand blog.
Saya baru tahu kalau harus memeriksa riwayat domain. Kirain cuman ngecek dan langsung main beli aja kalau tersedia. Terima kasih sudah menginformasikan dan memberikan caranya.
Oh ya pak…
Dibawah foto pertama pada poin kedua terdapat kata yang dobel dan mungkin bisa di edit, Pak Herman. Kyaknya terlalu semangat nulisnya.hehe.
Oke, sudah saya perbaiki. Terima kasih atas ketelitiannya 😉
artikelnya sangat bermanfaat kang, terima kasih, saya akan coba untuk domain blog adsense
Oke.
Terima kasih mas, jika saya memilih domain “id”, apakah akan mudah ditemukan oleh google?
Saya tidak tahu mudah tidaknya ditemukan Google. Namun, ekstensi id akan terindex Google.
Sewaktu memilih nama domain bertema teknologi, saya juga melakukan pendekatan pada kata “tekno”. Akan tetapi, saya berpikir ulang karena kata kunci tsb sdh terlalu pasaran. Akhirnya, saya memilih bahasteknologi.com meskipun namanya jadi agak panjang.
Btw, nice post. Ditunggu update studi kasus selanjutnya, Kang.
Siap. Rencana minggu depan saya akan update studi kasus ini.
Tks sharenya Kang Herman,
Saya juga awalnya bingung mencari nama domain, namun akhirnya memilih nama domain manajemensdm.net karena memang ingin fokus ke bidang manajemen SDM (HRD).
Saya mau tanya, apakah untuk sukses menjadi blogger, harus punya banyak blog? atau satu blog saja cukup?
Tidak harus Pak Himawan. Prinsip memiliki banyak blog biasanya digunakan oleh blogger yang bermain blog niche dan menggeluti SEO.
gak share penghasilan bulanan lagi kang? padahal saya menyukai share pencapaian kang yudiono krn memacu semangat saya.
beberapa artikel sudah saya baca berulang-ulang dan seperti kopi yg membuat mata melek lagi hehehe
Asyik kang Herman mulai menulis artikel studi kasus, saya paling suka karena bisa belajar tehniknya kang Herman. Main afiliasi lokal saya nggak pernah hasil mas mungkin tehniknya kurang bagus makanya saya lebih fokus keadsense dulu
Mau bertanya kang Herman, apabila kita baru membuat sebuah blog, kapan sebaiknya blog tersebut diberikan backlink? dan ketika diberikan backlink sebaiknya diarahkan ke homepage atau ke artikel?
Ternyata nama domain juga ngaruh ya.
Terimakasih arahannya mengenai nama domain sangat informatif
aaiih.. ga nyangka kalo domain begitu berpengaruhnya.uuhh
Sudah beberapa kali saya baca postingan mas yang ini, soalnya menarik sekali. Terutama cara menentukan nama domainnya, keren.
wah akhirnya bisa berkunjung lagi keblog insfiratif ini, artikelnya oke dan keren makasih infonya kang yudi
Waduh saya baru hadir..ternyata blog kang herman udah berubah..?
BTW kang sebernernya lebih nyaman template kemarin untuk aksesnya..
atau mungkin saya yg belum terbiasa mampir dirumah baru blogodolar ? hehe
Mau bertanya kang yudi, apakah keyword pada domain masih berpengaruh pada algoritma google saat ini?
Kalau pengamatan saya sih masih. Contohnya, blog saya yang domainnya mengandung kata kunci pengembangan diri masuk page one Google Indonesia untuk kata kunci tersebut.
kang , saya ingin bertanya sedikit , kalau untuk membuat sidebar yang terhenti sebagian saat halaman digeser ke bawah seperti postingan yang sebelumnya (studi kasus #1) itu namanya apa ya, mungkin saya bisa mencarinya di google , atau mingkin kang herman berkenan memberikan tutorialnya pada posting selanjutnya.
terima kasih
kebetulan sedang nyari nama domain, terima kasih kang sudah berbagi caranya
Sangat brmamfaat informasi ini.
Izin bagi url artikel ini,ke WA kawan saya ya Mas.
Saya mau tanya nih kang, saya kurang faham masalah domain. Kalau kita sudah punya domain sendiri misalnya “websaya.com”, apakah bisa daftar domain lain misalnya websaya.net? jadi tujuannya biar pengunjung bisa meng-akses melalui websaya.com dan juga bisa lewat websaya.net. Terima kasih, di antos jawabannya.
Bisa beli lagi yang ekstensi .net. Setelah itu, yang ekstensi .net diredirect agar menuju ke yang .com.
Saya cek sudah bagus, nunggu lanjutannya yg ke 4, kira” sekarang sudah sampai pada tahap yg mana mas ?
Sedang dalam tahap membuat 10 artikel pertama.