Riset kata kunci (keyword research) merupakan tahap terpenting dalam membangun blog baru. Mengapa? Dengan meriset kata kunci, blog baru dapat lebih cepat mendapatkan pengunjung dari mesin pencari.
Sebagai contoh, saya jarang meriset kata kunci untuk Blogodolar. Namun, tidak demikian dengan dua blog bahasa Indonesia yang saya buat setelah Blogodolar. Hasilnya? Kedua blog tersebut lebih banyak pengunjungnya daripada blog ini.
Secara definisi, riset kata kunci adalah proses menemukan kata kunci yang tepat untuk dibidik. Kriteria tepat di sini tidak ada aturan bakunya. Bisa kata kunci yang volume pencariannya banyak, bisa juga sebaliknya (lazim disebut long tail keywords).
Di update pertama studi kasus blog afiliasi ini, saya akan berbagi cara riset kata kunci. Panduan ini ditujukan untuk blog afiliasi Lazada, namun Anda dapat menerapkannya untuk blog yang dimonetisasi dengan Google AdSense atau afiliasi Amazon.
Mari kita mulai.
1. Memilih topik
Karena saya akan membangun blog dari awal, langkah pertama yang saya lakukan dalam riset kata kunci ini adalah memilih topik.
Berbicara tentang topik, saya jadi teringat dengan saran teman-teman marketer Makassar bahwa topik yang bagus untuk jualan atau afiliasi adalah topik yang berkaitan dengan kebutuhan wanita. Alasannya sederhana, yaitu karena wanita hobi belanja.
Haruskah saya memilih topik terkait dengan kubutuhan wanita?
Saya setuju dengan pendapat teman-teman saya tersebut. Meski demikian, untuk blog afiliasi ini, saya melakukan pendekatan yang berbeda yaitu memilih topik yang saya sukai.
Salah satu topik yang saya sukai adalah teknologi. Pada kenyataannya, saya sering membaca artikel dan berita teknologi di Kompas atau sejumlah blog luar negeri.
Bahkan, saya pernah menulis artikel terkait teknologi di Blogodolar. Anda bisa membacanya di postingan tentang 10 orang terkaya dunia di bidang teknologi.
Selain itu, terus terang saja saya tidak suka dengan topik kecantikan atau seputar kebutuhan wanita. Rasanya janggal kalau saya menulis hal-hal seputar wanita.
2. Mencari seed keywords
Setelah memilih topik, langkah selanjutnya adalah mencari kata kunci biji (seed keywords). Ini adalah kata-kata kunci yang akan dieksplorasi lebih lanjut.
Salah satu cara termudah mendapatkan kata-kata kunci biji adalah dengan melihat produk terkait topik yang dipilih. Dalam contoh saya, saya melihat produk-produk teknologi di Lazada.
Saat mengunjungi Lazada, saya melihat banyak produk teknologi yang menarik untuk dijadikan kata kunci biji. Contohnya, di kategori Laptop, saya melihat ada laptop gaming dan laptop 2 in 1.
Sementara itu, pada kategori Kamera, ada kamera aksi, kamera DSLR, dan kamera mirrorless.
Jadi, pada tahap kedua ini saya mendapatkan 5 kata kunci biji, yaitu:
- Laptop gaming
- Laptop 2 in 1
- Kamera mirrorless
- Kamera DSLR
- Kamera aksi
3. Membuat kata kunci komersial
Dilihat dari maksud atau tujuan pencarian (search intent), kata kunci dibagi menjadi dua yaitu informational keywords dan commercial keywords.
Kata kunci informasional adalah kata kunci yang dicari orang yang sekadar mencari informasi. Contohnya adalah cara merawat laptop.
Sementara itu, kata kunci komersial adalah kata kunci yang dicari orang yang bermaksud membeli. Entah itu membeli secara online atau offline.
Ciri kata kunci jenis ini memiliki modifier antara lain terbaik, murah, dan harga. Contohnya pada tabel berikut.
No | Bahasa Indonesia | Bahasa Inggris |
1 | Laptop terbaik | Best laptop |
2 | Ulasan laptop | Laptop review |
3 | Laptop murah | Cheap laptop |
4 | Laptop gaming di bawah 10 jutaan | Gaming laptops under 1.000 dollars |
Saya fokus terlebih dahulu pada modifier terbaik. Dengan menggunakan modifier tersebut, kata kunci komersial dapat dibuat menggunakan rumus: jenis produk + terbaik.
Jadi, kata kunci komersial dari 5 kata kunci biji di atas adalah:
- Laptop gaming terbaik
- Laptop 2 in 1 terbaik
- Kamera mirrorless terbaik
- Kamera DSLR terbaik
- Kamera aksi terbaik
Bagaimana, mudah bukan membuat kata kunci komersial?
4. Mengecek volume pencarian kata kunci
Salah satu cara mengecek volume pencarian adalah dengan menggunakan Google Adwords Keyword Planner (GAKP). Sayangnya, perangkat gratis ini dibatasi datanya untuk pengguna yang bukan pengiklan Google AdWords sejak pertengahan Agustus 2016 lalu.
Jika dulu volume pencariannya dalam angka-angka jelas, sekarang dalam kisaran. Saya sempat pusing dibuatnya.
Sebenarnya, saya telah berusaha mencari cara supaya GAKP saya menampilkan bukan kisaran. Saya mencoba tutorial yang ada di Kaskus.
Namun, tetap saja GAKP saya menampilkan kisaran volume pencarian. Meski demikian, saya menggunakannya saja dan berusaha mencari kata kunci dengan volume pencarian bulanannya di atas 1.000 (1K ke atas).
Alasan sederhananya, agar blog afiliasi saya berpeluang mendapatkan banyak pengunjung dari kata kunci targetnya.
Saya mengecek kelima kata kunci komersial di atas. Hasilnya seperti di bawah ini.
Seperti Anda lihat, kata kunci kamera mirrorless terbaik, laptop gaming terbaik, dan kamera DSLR terbaik memenuhi kriteria volume pencarian 1.000 ke atas. Sementara kata kunci laptop 2 in 1 terbaik dan kamera aksi terbaik sebaliknya sehingga saya mengabaikannya dulu.
Meski demikian, saya tidak serta merta mengambil ketiga kata kunci tersebut karena saya mesti menganalisis kompetisinya di halaman 1 Google.
Jika kompetisinya rendah, ini sinyal baik bagi saya karena mungkin upaya membangun backlink akan lebih mudah. Jika persaingannya ketat, saya tidak mengambil kata kunci tersebut. Dengan kata lain, saya akan mencari kata kunci lain yang persaingannya rendah.
Nah, bagaimana cara mengetahui sebuah kata kunci itu rendah atau ketat persaingannya? Saya mengulasnya di bawah ini.
5. Menganalisis kompetisi halaman 1 Google
Analisis kompetisi kata kunci dapat dilakukan dengan menggunakan software atau secara manual. Jika menggunakan software (misalnya Long Tail Pro Premium), Anda akan lebih mudah dan lebih cepat menganalisis karena telah tersedia metrik kompetisi.
Kelemahannya, Anda perlu mengeluarkan uang untuk software seperti itu. Untuk Long Tail Pro Platinum sendiri biaya yang harus Anda keluarkan adalah minimal $25 per bulan.
Jika biaya menjadi kendala, pilihan Anda adalah menganalisis kompetisi secara manual. Meskipun ribet, semakin sering Anda melakukan analisis manual ini, semakin piawai Anda menganalisis kata kunci.
Untuk menganalisis kompetisi kata kunci target secara manual, salah satu tool yang Anda perlukan adalah MozBar.
Versi gratis tool ini menampilkan page authority (PA), domain authority (DA), dan jumlah link. Klik di sini untuk mengunduh dan menginstal MozBar di Google Chrome.
Setelah menginstalnya, Anda perlu login agar Mozbar menampilkan PA, DA, dan jumlah link di hasil penelusuran Google.
Terlepas dari itu, berikut langkah demi langkah menganalisis kompetisi halaman 1 Google untuk kata kunci kamera DSLR terbaik.
a) Ada berapa situs yang memiliki kata kunci target di judulnya?
Parameter pertama yang saya lihat ketika menganalisis kompetisi di halaman 1 Google adalah kata kunci target (yang saya incar) di judul para kompetitor.
Ada berapa situs yang memiliki kata kunci target di judulnya? Jika ada lebih dari 5 situs, ini tanda awal bahwa persaingan akan ketat.
Tentu saja, kata kunci yang ada di judul kompetitor tidak mesti persis kata kunci target. Mengapa? Karena Google cerdas. Mesin pencari terpopuler di dunia ini mengetahui konteks suatu kata kunci, bukan sekadar teks.
Sebagai contoh, saya menghitung judul yang mengandung persis kata kunci (kamera DSLR terbaik) dan tidak persis kata kunci (misalnya kamera DSLR full frame terbaik).
Untuk contoh judul yang memiliki tidak persis kata kunci target, silakan lihat screenshot di bawah ini.
Sementara itu, berikut adalah contoh situs yang tidak memiliki kata kunci kamera DSLR terbaik pada judulnya.
Dari mencermati parameter pertama ini, saya mendapatkan bahwa ada 6 situs yang mengandung kata kunci yang saya targetkan di judul artikelnya.
b) Ada berapa situs yang memiliki kata kunci target di URL?
Parameter kedua yang saya analisis adalah kata kunci target di Uniform Resource Locator (URL) kompetitor. Jamak diketahui, blogger atau internet marketer yang paham SEO akan menaruh kata kunci yang dibidiknya di URL.
Jadi, berapa situs yang memiliki kata kunci kamera DSLR terbaik di URL-nya?
Secara tidak terduga, saya hanya menemukan 2 situs yang URL-nya mengandung kata kunci tersebut. Tentu saja ini lampu hijau bagi saya.
Di bawah ini contoh URL yang tidak mengandung kata kunci target saya.
c) Ada berapa situs yang memiliki kata kunci target di deskripsinya?
Cara menganalisis kata kunci target di deskripsi kompetitor sama dengan cara menganalisis kata kunci di judul. Untuk kata kunci kamera DSLR terbaik, saya menghitung deskripsi artikel kompetitor yang ada 3 kata berikut: kamera, DSLR, dan terbaik.
Saya menemukan ada 8 situs yang deskripsinya mengandung kata kunci target (persis dan tidak persis urutannya). Tentunya, ini sinyal merah bagi saya.
Di bawah ini adalah contoh situs yang tidak memiliki kata kunci target di deskripsinya.
d) Ada berapa situs yang PA-nya di atas 20?
Parameter yang keempat yang saya analisis adalah page authority (PA). Jika Anda baru mendengar istilah ini, PA adalah nilai atau skor (dalam skala 1-100) yang dikembangkan Moz untuk memprediksi seberapa bagus sebuah halaman teranking di mesin pencari.
Dalam pemahaman saya, PA sangat dipengaruhi oleh usia artikel dan link. Jadi, semakin tua artikel dan semakin banyak link (internal link dan backlink), PA-nya semakin tinggi sehingga mungkin saja sulit dilewati.
Kenapa yang dilihat PA bukan DA? Dalam pandangan saya, DA itu dapat bias.
Misalnya saja, Anda membuat blog gratisan di WordPress.com. DA blog Anda otomatis 97 karena mengikuti DA WordPress.com. Sementara PA-nya adalah nol.
Jadi, saya melihat PA saja. Lebih spesifiknya, saya melihat jumlah situs yang memiliki PA di atas 20.
Mengapa PA 20? Berdasarkan pengalaman saya, artikel atau situs dengan PA 20 sudah relatif lama dan sudah mendapat backlink. Mohon diingat, ini hanya pengalaman saya saja, bukan aturan baku.
Terlepas dari itu, dari analisis PA ini saya menemukan hanya 1 kompetitor yang PA-nya di atas 20. Ini lampu hijau bagi saya.
Sebagai gambaran, berikut contoh-contoh situs yang memiliki PA di bawah 20.
“Tunggu Kang Herman, kok jumlah link tidak masuk parameter analisis kompetisi?”
Dengan menggunakan Mozbar, jumlah backlink dapat bias karena jumlah link adalah akumulasi internal link dan backlink. Oleh karena itu, bisa jadi jumlah link yang banyak hanyalah internal link.
e) Ada berapa situs yang kontennya berkualitas?
Parameter terakhir yang saya lihat adalah kualitas konten kompetitor. Meski saya mengulasnya di akhir, bukan berarti paremeter ini yang paling tidak penting. Namun, bisa jadi ini merupakan parameter terpenting.
Pendek kata, semakin banyak kompetitor yang memiliki konten berkualitas, persaingan menjadi ketat. Oleh karena itu, penting diketahui berapa situs yang memiliki konten berkualitas untuk kata kunci target.
Parameter berkualitas ini dapat berupa:
- Kedalaman pembahasan
- Jumlah kata (misalnya 2.000 kata ke atas)
- SEO on page
Tentunya, kualitas konten bersifat relatif. Konten yang menurut Anda bagus, belum tentu bagus menurut teman Anda atau blogger lain. Meski demikian, jika Anda menganalisis kualitas konten kompetitor, yakinlah pada penilaian Anda.
Dalam kasus saya, saya lebih sering menggunakan parameter kedalaman pembahasan. Selain itu, karena saya sering bersaing dengan blogger bule di blog afilasi Amazon, saya memiliki standar sendiri untuk blog afiliasi.
Kedua hal ini memudahkan saya dalam “menghakimi” atau menilai kualitas konten kompetitor blog lokal.
Untuk menganalisis kualitas konten kompetitor, saya mengunjungi satu per satu situs yang ada di halaman satu Google untuk kata kunci kamera DSLR terbaik, dan kemudian menilainya.
Hasilnya? Saya tidak menemukan konten kompetitor yang bagus. Untuk lebih jelasnya, silakan Anda lihat tabel di bawah ini.
Peringkat | Kualitas konten |
1 | Jelek karena artikel dibagi-bagi menjadi beberapa subhalaman |
2 | Jelek karena pembahasan tidak mendalam |
3 | Jelek karena pembahasan tidak mendalam |
4 | Jelek karena pembahasan tidak mendalam |
5 | Jelek karena pembahasan tidak mendalam |
6 | Jelek karena hanya menampilkan spesifikasi kamera DSLR |
7 | Jelek karena situs jualan yang hanya menampilkan kamera DSLR |
8 | Jelek karena hanya menampilkan harga kamera DSLR saja |
9 | Jelek karena pembahasan tidak mendalam dan sudah lama (2013) |
10 | Jelek karena pembahasan tidak mendalam |
Mohon dicatat, hasil analisis konten di atas bukan bermaksud menyerang atau menjelekkan pemilik situs yang menjadi kompetitor saya di kata kunci kamera DSLR terbaik. Namun, itu merupakan strategi saya untuk membuat konten setopik yang lebih baik dari mereka.
Rekap:
Seperti yang Anda lihat, analisis kompetitor merupakan bagian yang paling banyak menyita waktu dalam suatu riset kata kunci secara manual. Tak heran, pembahasan saya juga panjang lebar sehingga mungkin saja Anda pusing dan bingung.
Namun, jangan khawatir. Saya telah membuat rekap analisis kompetitor pada tabel di bawah ini. Angka merah artinya ada 5 atau lebih situs yang memenuhi kriteria yang dimaksud.
No |
Parameter |
Hasil Analisis |
1 |
Ada berapa situs yang memiliki kata kunci target di judulnya? |
6 |
2 |
Ada berapa situs yang memiliki kata kunci target di URL? |
2 |
3 |
Ada berapa situs yang memiliki kata kunci target di deskripsinya? |
8 |
4 |
Ada berapa situs yang PA-nya di atas 20? |
1 |
5 |
Ada berapa situs yang kontennya berkualitas? |
0 |
Karena angka merah lebih sedikit, saya menilai bahwa kompetisi kamera DSLR terbaik di halaman 1 Google adalah rendah. Jadi, saya akan membidik kata kunci tersebut.
6. Mencari kata kunci LSI
Setelah mendapatkan kata kunci target, langkah terakhir riset kata kunci adalah mencari kata kunci Latent Semantic Indexing (LSI). Sederhananya, kata kunci LSI adalah kata-kata kunci yang relevan untuk kata kunci target. Ada juga yang menyebutnya sebagai kata kunci turunan.
Nantinya, kata kunci LSI ini akan ditaburkan atau ditempatkan dalam paragraf artikel secara alami. Dengan demikian, artikel Anda tidak melulu menabur kata kunci target dan dapat masuk halaman 1 Google juga untuk kata kunci LSI. Enak, bukan?
Tidak sulit menemukan kata kunci LSI. Saya biasa menggunakan Penelusuran Terkait Google dan Keywordtool.io.
Untuk mendapatkan kata kunci LSI di hasil penelusuran Google, ketik kata kunci target Anda di mesin pencari tersebut. Lihat bagian paling bawah hasil penelusuran tersebut, lalu ambil kata-kata kunci LSI. Contohnya seperti ini.
Sementara itu, untuk perangkat yang kedua, kunjungi KeywordTool.io. Ketik kata kunci target pada kotak pencarian yang tersedia, lalu klik tombol pencarian.
Amati hasil yang ada. Biasanya, saya melihat kata kunci LSI yang tidak mengandung persis kata kunci target. Contohnya seperti ini.
Pertanyaannya, berapa banyak kata kunci LSI yang mesti diambil?
Dalam pandangan saya, ambil maksimal 7 buah kata kunci LSI saja agar Anda tidak pusing. Tidak perlu juga dicek volume pencariannya di GAKP karena kata kunci LSI sekadar mendukung kata kunci target.
Demikianlah contoh riset kata kunci yang saya lakukan pada studi kasus blog afiliasi ini. Pada update selanjutnya, saya akan mengulas cara memilih nama domain untuk blog afiliasi.
Sangat menarik pembahasan tentang riset kata kunci ini kang. Menambah wawasan saya tentang SEO. Selanjutnya kata kunci ini dibuat home page atau artikel kang? Klo buat home page, apa home page tersebut dibuat statistic atau dinamis (seperti blog pada umumnya)?
Terima kasih
Pertanyaan bagus Ipin.
Sejujurnya, saya telah memiliki kata-kata kunci target lain sehingga cakupan blog saya nanti akan luas. Jadi, untuk kata kunci kamera DSLR terbaik, saya akan membuatnya dalam bentuk artikel.
Seandainya dibuat artikel untuk homepage, jelas homepage tersebut mesti dibuat statik agar fokus ke satu kata kunci target.
Kang Herman izin ikut nimbrung …..
Kalau menurut pengalaman Kang Herman, mana lebih baik membuat blog (khusus utk affiliate) dengan banyak cakupan atau statik blog hanya utk satu kata kunci target saja ? Terutama utk pemula kang…
Yang terbayang memang kalau utk blog dg cakupan yang luas, sepertinya kedepannya utk membuat artikel lebih leluasa, sementara utk blog yang statik, sptnya lebih terbatas termasuk juga barangkali ke trafiknya nanti jadi lebih terbatas juga ?
Mohon pencerahannya….
Terimakasih
Saya tidak tahu mana yang lebih baik. Biasanya, blog bahasa Inggris saya menembak satu kata kunci saja.
Yang jelas, kalau cakupannya luas, perlu link building yang banyak juga karena mengoptimasi sejumlah kata kunci target.
siap kang……hatur nuhun…..
Ditunggu artikel lanjutannya…….. 🙂
Terima kasih kang atas jawabannya
Ternyata riset keyword itu penting ya,tapi sy ga prenah riset sih,karena susah kalau lewat HP.
No problemo.
Hhhha,sip kang 🙂
Kang Yudiono apakah keyword LSI yang 7 itu akan dimasukan kedalam artikel keyword yang di targetkan atau artikel baru dengan target keywor d LSI yang tadi
Dimasukkan dalam artikel kata kunci target, bukan untuk artikel baru.
Wow keren kang gimana tuh bikin artikel sampai 2000 kata, bisa puyeng saya cari bahan,, hehe
Saya sudah jelaskan caranya di ebook Cara Menulis Postingan Berkualitas.
Baru baca sekilas sudah ada gambaran. Izin bookmark mas, nanti biar bisa dibaca bolak-balik 😀
Oh, iya. Ada typo pada nomor 5, poin a, paragraf kedua, kata pertama.
Thanks koreksinya. Sudah saya perbaiki 🙂
saya selalu menunggu update blog mas ini, Alhamdulillah kali ini dpt materi riset yang bahasannya dengan cara berpikir yang mendalam…terimakasih banyak mas
Sama-sama Mbak Elis.
Baru tahu ternyata banyak step dalam riset kata kunci.. maklum emak2 bisanya buat artikel lapak aja sih..
Terimakasih A’ Herman..
biasanya sih saya kalau buat artikel sebelumnya langsung mikirin kata kunci banyak2 dimasukin di artikel …
Saat ini lagi coba belajar cara riset..
Nemu artikel di web ini sungguh sangat terbantu jadi tahu musti pakai ini itu ya saat riset..
Hatur Nuhunn..
Sami-sami Mbak Dian.
Luar biasa, mantap pembahasannya…
Tengkyu.
Makasih Kang infonya. Yang saya baru tau Keyword Tool. Apakah tool tersebut juga biasa Kang Herman pakai buat meriset LSI untuk blog blog Kang Herman ..
Oh ya, trimakasih banyak Kang sudah menjawab pertanyaan saya tentang kisaran pencarian bulanan.
Saya menggunakan KeywordTool tidak sebanyak menggunakan Google related. Kalau di Google related sudah cukup, saya tidak menggunakan KeywordTool.
Kang saya kurang paham penggunaan Google Related .. mohon pencerahannya
Google related hanya untuk mencari LSI keyword. Nah, LSI keyword ini nanti dimasukkan dalam artikel kata kunci target secara alami.
Misalnya, kata kunci target adalah meningkatkan pengunjung blog. Salah satu keyword LSI-nya adalah meningkatkan trafik blog. LSI ini yang dimasukkan dalam bodi artikel kata kunci target saat Anda menulis atau mengedit artikel tersebut.
mantep banget kang herman
Terima kasih Mas Nugraha.
sangat menarik sekali mas, ditunggu materi lanjutannya.
Siaap…
kang.. berapa lama waktu yang dihabisin untuk menentukan topik Blog Afiliasi sampai mencari kata kunci LSI ? adakah target waktu kang herman untuk selesai dalam waktu tertentu ?
Kurang lebih 30 menitan. Yang lama adalah menulis panduan riset kata kunci ini karena panjangnya 2.100-an kata (kalau tidak salah sampai 3 hari saya menulis dan mengeditnya).
Ini salah satu topik yg sy tunggu…
Mau nanya boleh ya kang
Klo suatu blog dimonetisasi dgn afiliasi dan adsense apakah tdk ada masalah dlm optimasisasi? Atau kah merupakan dua hal yg berbeda secara karakter?
Lalu jikalau blog khusus afiliasi menggunakan dua jenis afiliasi apakah tdk masalah. Contohnya seperti Lazada dan Elevania (misalkan)
Terimakasih atas pencerahannya
Nuhun
Ari,
1. Saya punya pengalaman memonetisasi blog bahasa Inggris dengan afiliasi Amazon dan AdSense beberapa tahun lalu. Bulan sebelumnya saya hanya monetisasi dengan Amazon saja. Hasilnya? $400.
Pada bulan berikutnya, saya monetisasi dengan Amazon dan AdSense. Hasilnya? Tetap sekitar $400. Namun, penghasilan afiliasi menurun karena “terpengaruh” oleh AdSense.
2. Saya tidak tahu karena saya baru coba afiliasi lokal.
Kembali semangat untuk blogging, dengan menyimak dan menyerap ilmu dari panduan Kang Herman.
Blogodolar benar-benar menginspirasi
Terima kasih Mas Hadi 🙂
Wah pasti harus backlink tingkat tinggi untuk menembusnya, menurut saya dengan target Kamera DSLR Terbaik tentu lumayan sulit menembusnya
Let’s see, and I hope your opinion will be wrong 🙂
Setelah membaca ini, saya bener2 terperanjat karena 2 hal:
1. Selama ini riset kata kunci dan kompetitor masih jauh sekali dari kata bener. Selama ini DA PA gak pernah jadi pertimbangan. Ulasan Kang Herman bener2 mencerahkan, memberi banyak petunjuk dalam riset keyword…
2. Saya juga baru menyadari ada situs affiliate lokal yang bisa menjadi alternatif menambang rupiah…
Utk 2 hal itu, terima kasih Kang Herman… blogodolar memang oke banget…
Sukses selalu
Sama-sama Mas Hary. Glad you like this post.
saya merasakan betul pengaruh riset keyword kang, salah satu blog saya dengan artikel yg byk ternyata minim pengunjung krn slh bidik.
mksh informasinya
Sama-sama.
wahh, artikel membuat motivasi baru kang.
Saya dapat motivasi ngblog dari blog ini,
semoga projeck nya di lancarkan.
Untuk saat ini sumber penghasilan Kang Herman dari apa saja kalau boleh tahu, Amazon atau Adsense atau menjual blog bahasa inggris?
setuju Kang Herman,
cara yang kita lakukan hampir sama , hanya parameter dan toolsnya saja yang agak berbeda sedikit.
maklum, saya masih pemula.
untuk riset saya juga gunakan Google keyword planner, tapi toolsnya saya gunakan seoquake. (maklum, soalnya pake pc di tempat kerja, hehehe, tapi saya konsisten dengan kerjaan jadinya hanya gunakan blogging saat jam istirahat saja)
untuk paramternya saya masih di tingkat kata kunci saja (kata kunci pesaing di page 1) belum sampai ke DA dan PA seperti anda.
memang sedikit mutar-muter harus lihat GAKP-pencarian-GAKP-pencarian-mengnjungi situs satu per satu dst. tapi berharga saat semuanya terbayar. dan yang tidak kalah pusingitu saat harus pakai feeling , karena metodenya manual.
alhamdulillah walau masih belajaran, adsense nebeng di mas sugeng (sugeng.id) tapi sudah menghasilkan seperlima dari gaji bulanan.
Terima kasih Kang Herman,,
Bermanfaat sekali dan saya sendiri mendapat ilmu pengetahuan baru yang sangat bermanfaat.
membantu sekali bang….
makasi
terimaksih tipsnya mas sangat membantu sekali, sepertinya tips ini baru saya dapatkan di blog ini mas bener bener bermanfaat postingan artikelnya
Terimkasih tulisannya mas, sangat membantu saya, saya blogger pemula baru tahu perlu riset kata kunci, akan selalu pantau blogodolar
akhirnya tambah ketemu mau coba ah , berguna buat saya yg masih newbi