Anda telah meluangkan waktu dan energi mencari ide dan menuliskannya pada blog Anda. Lalu, tulisan Anda tersebut di-copy paste (copas) oleh orang lain tanpa menyertakan link ke blog Anda. Anda jengkel, bukan?
Bagaimana menyikapi fenomena ini?
Fikri pernah membahas topik ini di blognya, Bloggingly. Dia meyikapi copas konten blog melalui empat cara:
- Jangan mengcopas tulisan orang lain
- Menulis dengan bahasa yang “saya banget”
- Menyelipkan link-link ke artikel relevan (jika ada)
- Bubuhkan watermark pada gambar berupa ilustrasi
Penjelasan keempat hal tersebut bisa Anda simak di postingan Menyikapi Copy Paste Konten Blog.
Saya sendiri setuju dengan keempat cara di atas. Selain itu, saya juga menambahkan 3 cara saya dalam menyikapi copas konten blog.
5. Mengingatkan pemilik blog
Sering saya melihat konten Blogodolar dicopas oleh orang lain. Saya pun mengingatkan pemilik blog yang mengcopas tulisan saya tersebut dengan berkomentar. Komentarnya berupa masukkan bahwa dia tidak akan maju atau sukses dengan mengcopas tulisan orang lain.
Pengingat ini tidak melulu terhadap postingan saya. Adakalanya saya mengingatkan juga si pemilik blog bila mencopas postingan blogger lain.
6. Membiarkannya
Memantau blog copas dan mengingatkannya membuat saya kehilangan banyak waktu dan energi. Oleh sebab itu, sekarang ini saya membiarkan begitu saja yang mencopas tulisan saya.
Tidakkah saya khawatir postingan saya yang dicopas tersebut disinyalir sebagai konten duplikat oleh Google?
Tidak. Saya yakin Google memiliki software canggih yang bisa membedakan konten mana yang dicopas.
7. Berbahagia
Daripada saya pusing memikirkan konten yang dicopas, saya mengambil sikap berbahagia.
Mengapa?
Saya berasumsi bahwa tulisan saya yang dicopas kualitasnya baik sehingga yang mencopas ingin memublikasikannya. Mungkin saja dia yang mencopas tulisan saya berpikir begini: “Gua bego banget kalau tidak mencopas tulisan sebaik ini”
Itulah 7 cara menyikapi copas konten blog. Ngomomg-ngomong, apa yang Anda lakukan bila postingan Anda dicopas?
pertamax
Kalo saya mah pasrah aja. (Postingan saya jarang dicopas. Hehe)
biarin aja mas, klo bisa di tiap halaman dibuat internal link. biar om google juga ngeh klo tulisan mas adalah yang asli
Saya berusaha melakukan semua tips 1 samapi 4 kang untuk menghindari konten di copas. Tapi ga mempan juga. Banyak banget artikel saya yang dicopas. Pernah juga mengingatkan seorang blogger yang mencopas artikel saya. Eh malah dia marah2 sama saya. Katanya saya teralalu membesarkan masalah. Saya tiap minggu memantau artikel saya yang dicopas. Paling sering saya temukan artikel yang dicopas melalui langganan artikel dan secara otomatis diposting ke blog. Akhirnya saya membiarkan saja, seperti yang Kang Yudiono bilang, menghabiskan waktu dan energi saja.
Belum pernah lihat Kang tulisan saya di copas, untuk tahu ada tulisan blog di copas gimana caranya Kang?
Saya biarin aja Kang, saya lebih yakin sama poin no. 6, Om Google pasti lebih tau.
Setuju sama mas isnuansa.
CANTIK foto avatarnya kok ‘mas isnuansa’ mas DG ? 🙂
sekarang saya pakai pluginnya mas Rismaka ‘Alangkah susahnya Copy-paste di blog ini’…kalo masih ada juga yang bisa copy-paste saya biarkan saja 🙂
Benar Kang, pada akhirnya, bila segala daya yang dikerahkan untuk mengingatkan penuh etis sesuai aturan, toh tidak berhasil, maka kita IKHLASKAN saja.
Karena segala hal yang kita perbuat, cepat atau lambat, pasti ada pahalanya. 😉
Menghadapi blogger copas yg bandel, mendingan ambil sikap point ke-7 aja Kang 😀
Asalkan masih menyertakan link ke blog kita sih gak masalah, Kang. Tapi kalau gak ada link ke blog kita pun gak masalah juga. Yang penting nomor 7 tuh; Berbahagia 😆
Kalau sudah di-copas, itu berarti mereka sudan nge-fans dengan tulisan kita. Kasih gratis dulu, lain kali tawarin mereka buat bayar tulisan kita 😀
Berapa tarif bayarannya Bli? 😆
Ya, saya pernah menemukan tulisan Mbak yang dicopas oleh orang lain.
Terima kasih sharingnya Mbak.
andai tulisan saya dicopas, saya memilih langkah 6&7
biarkan saja, toh akibat selanjutnya dia akan rasakan sendiri
yang di Bloggingly menurut saya hanya untuk pencegahan, tapi kalau sudah terjadi yang saya lakukan adalah langkah 6 dan 7 🙂
Tapi kalo ada yang copas artikel kita, itu berarti artikelnya keren jadi dicopas..
Kalo blog saya yang ngunjungin aja belom banyak apalagi yang copas.. hahaha
Tema yang menarik Kang. Saya punya sudut pandang begini Kang: Copas menjadi masalah dan sesuatu yang terpuji apabila penerbitan ulang di blog copaser dilakukan tanpa menyebutkan sumber alias plagiat. Ini masalah besar yang harus diperangi. Untuk menangkal tangan jail yang asal copas untuk blognya saya melakukan dua cara
1. sebagai pengguna Joomla! saya memasang plug in LINK BUILDER. dengan plug ini secara otomatis url artikel blog akan ikut terkopi tanpa disadari oleh copaser, dan muncul diakhir tulisan
2. untuk sama sekali menutup celah copas yang biasanya lewat Klik Kanan, saya juga memasang plug ini No Right Click. Dengan plug ini klik kanan tidak bisa berfungsi, kecuali untuk pengunjung yang register sebagai member.
Bagi Anda yang tulisannya di copas, saya sarankan tulis saja komentar di blog copasernya dan lakukan klaim terhadap tulisan Anda itu plus url originalnya dari Anda. Selebihnya, mumpung Ramadhan kita niatkan saja SHADAQAH ARTIKEL dan berdo’a agar copaser diberi rejeki kreatiitas. Insya ALlah
Wilujeng saum Kang, lebaran ka Sumedang moal Kang?
Terima kasih atas komentarnya yang bagus sekali.
Wilujeng saum oge Kang Marfu.
Lebaran saya tidak bisa pulang ke Sumedang neh ;(
Biar gimana juga copas ga bisa dihindari kecuali dah pada sadar buat ngehargai tulisan orang lain 🙂 klik kanan mati tinggal copy source atau lewat feed.
Tapi kalau dah sebel biasanya saya cari celah buat iseng mas, contohnya kalau yang copas make gambar kita & tidak mengganti lokasi gambar (masih di hosting kita) nah saya ganti aja tu gambar2nya, tapi emang konyol dah tau gambarnya saya ganti tetep aja tu orang masih majang juga, salah satu kasusnya si tulisan saya tentang hosting & karena ada beberapa gambar yang ikut di colong, akhirnya gambarnya saya ganti semua jadi logi indonesia idol 🙂 abis dah ngambil tulisan orang ga permisi numpang host gambar pula
hebat mas sungguh semua sangat membatu ane dalam memulai untuk lebih mengenal dunia blogger… thank 😀
Hehehe, kebetulan di blog lama saya di WP, tulisan saya juga pernah dicopas. Padahal blog saya itu baru berusia 2 minggu. Jadinya saya hijrah ke blogspot aja yg bisa utak-atik HTML biar tulisannya gak bisa dicopas sembarangan…
Cara menyikapi yang bagus dalam copas
Assalamualaikum,.,,!!
mas, klo sya sering copas,,,karena jujur saja klo aq kurang bnyak tau tntang tknologi dn informsi..
mknya stiap apa yg smpat aq jumpai dalam menjelajahi internt, dan aq rsa itu sngat brmanfaat, tidk akn trlwatkan untuk di copas,,!! tpi dlm hal ini, bknkah apa yg tlah di tulis oleh mas2 semuah adlah untuk mmbuat orang2 goblog smacam aq ini bisa menjadi tau.. jdi ilmu yg mas 2 pada brikan untuk di copas bisa lbih bnyak orng yg dapat ilmu pengetauan tentang apa yg mas tlis…!! kcuali jika mas 2 pada tidk ingin mmbiarkan orng lain senang di atas hasil susah payah mas 2,,, artikel yg pertma di tulis , wlau di ubah topik, kalimat, dan tata letak nya,, ttp saja untuk 1 tjuan yg sama..!! menurut mas, mana yg lebih baik, artikelnya di ubah kalimatnya atau di perbanyak,,,??
Saya biasanya cuek saja, karna postingan blog saya sebenarnya cuman asal-asalan. Tapi kalau sudah keterlaluan, saya kirim surat DMCA ke hostingnya.
Pihak hosting luar biasanya sangat serius dalam menanggapi DMCA ataupun C&D Letter, karena itu dapat berujung di pengadilan. Itu pula yg membuat blogger dari negara tertentu jarang yg berani copas, sehingga menjadi kebiasaan dan etika mereka dalam blogging.
Sedangkan blogger Indonesia? Entah berapa banyak blog yg mencopas tulisan hasil copas dari tulisan copas yang hanya dicopas dari blog copas. Paling sering ditemui di LintasBerita. Belum lagi blog2 spam yg pakai autocontent, duh.
Padahal sekedar mengubah sedikit artikel asli atau pun menceritakan kembali bukanlah hal yang sulit. Tapi mungkin mereka tidak mau buang-buang waktu karna mengejar target postingan banyak. Ada blog yg dalam sebulan memposting lebih dari 1.000 artikel copas. Tapi tampaknya strategi itu berhasil karena blog mereka kebanjiran pengunjung. Itu pula yg membuat mereka semakin bernafsu untuk copas.
Selain blogger Indonesia, rajanya copas tuh blogger Pakistan dan India juga. Mo bicara baik2 dengan mereka susah, karena buta bahasa Inggris tapi bisa bikin blog bahasa Inggris yg postingannya ribuan, aneh…
sepakat, bung…
SUSAH AMAT LO LO PADA, TIDUR AJA KALO GAK MAU DI KOPI, DUNIA MAYA LEBIH KEJAM DARI DUNIA NYATA,
GITU AJA KOK DI DEBAT.
iya bener om….. ngapain binun kan ada om google……tul ga.???
Benar banget tu mas …
Saya sih sependapat dengan apa yang anda katakan diatas jika postingan saya di copas…
lagian tuhan maha tau … Dan Tuhan akan meridhoi orang-orang yang jujur dan selalu dijalannya …
thank’s…
Kalau tulisan saya di copas, saya malah bingung, apa bener tulisan saya layak di copas 😀
Yang masih membuat saya bertanya2 sampai sekarang, bagaimana kalau dia ambil RSS feed saya, apa yang harus saya lakukan? kalau copas sudah pasti pakai cara manual, tapi kalau pakai RSS kan sekali saya posting langsung posting juga di blog tersebut.
dicopas gk maslah yg jd maslah bg saya itu dia copa gk nyantumin sumber..geram saya mana baru memulai blog, eh tau2 blog ranknya di atas kita copas tanpa nyantumin sumber geram sebelll
wah kalo masalah copy paste mah ribet nih..
boleh nanya? blog saya dicopas sama blog lain, tapi anehnya blog pengcopas itu malah muncul di urutan pertama di halaman pencarian dengan artikel 100 persen sama, dan yang bikin jengkel artikel saya menghilang dari halaman pencarian yang sebelumnya berada di urutan lima besar setelah di copas. gimana ko bisa gitu ya?