Ini adalah postingan tamu Oktorian S. Hakim dari notordinaryblogger.com. Jika Anda tertarik menjadi blogger tamu di Blogodolar, silakan lihat panduannya di sini.
Pernahkah terpikir bahwa waktu yang tersedia untuk blogging tidak pernah cukup? Atau terkadang kita menyesali perkembangan blog sendiri karena merasa jarang menulis blog? Banyak sekali penyebab blogger jarang menulis. Alasan paling umum adalah sedikitnya waktu yang tersedia dan tidak adanya inspirasi dalam menulis.
Ini menunjukkan bahwa tidak sedikit blogger yang terperdaya bahwa untuk mendatangkan trafik blog yang tinggi mereka perlu menulis sebanyak mungkin. Hal ini mungkin di dukung oleh performa website-website surat kabar nasional yang menciptakan ratusan konten per hari. Namun, website semacam itu di dukung oleh tenaga profesional dan mereka semua dibayar untuk itu. Jadi tidak aneh bukan jika website seperti itu dapat meraih trafik yang tinggi?
Kita perlu menyadari bahwa blog merupakan media personal, jadi bagaimana pun kita mengemas blog menjadi bentuk lain yang dikehendaki kesan personal sebuah blog tidak dapat hilang. Salah satu kesan personal itu adalah frekuensi penerbitan konten.
Ketika kita merasa hanya mampu menciptakan konten sekali dalam sehari, seminggu atau sebulan janganlah berkecil hati. Itulah esensi sebenarnya dari sebuah blog.
Kita semua memerlukan latihan dan waktu untuk dapat mencapai posisi di mana kita bisa sering menulis blog dalam jadwal rutin yang ditentukan. Saya tidak berusaha mengatakan bahwa banyak konten tidak berarti trafik tinggi, hanya saja konten yang diciptakan dengan maksimal akan menghasilkan sesuatu yang lebih optimal dibandingkan konten yang diciptakan untuk mengejar jadwal postingan. Terlebih jika kita menggunakan blog sebagai media bisnis.
Kuncinya adalah pastikan konten itu berkualitas dan temukan cara promosi yang tepat maka kita tidak perlu lagi khawatir jika jarang menulis blog. Inilah sebabnya :
1. Blog Membutuhkan Interaksi
Jika blog kita sudah mulai tumbuh dan berkembang, terkadang kita perlu merespon pesan dari pengunjung blog baik itu dalam bentuk respon terhadap komentar mereka, ataupun berbagai pertanyaan dan tawaran yang datang langsung melalui bagian kontak blog.
Itu semua akan mengambil sebagian waktu kita dan itu merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dari menulis artikel blog berkualitas. Terjaganya interaksi pemilik blog dengan pengunjung menunjukkan bahwa kita memberi perhatian kepada mereka. Hasil akhirnya tentu saja kemungkinan besar pengunjung tersebut akan selalu kembali untuk melihat konten terbaru. Atau melihat berbagai penawaran yang diberikan.
2. Blogger Butuh Istirahat
Efek negatif lain dari kurang istirahat adalah hilangnya inspirasi dalam menciptakan konten. Ini menjadi wajar karena ketika kita terlalu memacu stamina untuk berpikir, inspirasi akan semakin sulit untuk keluar karena pikiran sudah terlewat lelah. Jadi ingatlah waktu istirahat!
3. Konten Berkualitas Saja Tidak Cukup
Sekarang ini konten berkualitas saja tidak cukup. Sebuah blog dengan konten berkualitas perlu dibarengi dengan rangkaian strategi pemasaran blog untuk membuat konten itu menjadi maksimal.
Banyak blogger yang patah semangat karena tingkat kunjungan yang sangat kecil ke blog mereka. Salah satu penyebab hal ini adalah karena mereka terlalu fokus kepada blog sendiri. Tidak sedikit blogger berpikir bahwa menciptakan blog populer cukup dengan membuat konten berkualitas dan pembaca akan datang. Di era Google Panda dan Penguin, kita dipaksa lebih cerdas lagi dalam menggunakan cara-cara positif menemukan pembaca untuk konten berkualitas yang sudah disediakan di blog kita.
Jadi, jika Anda merasa sudah sangat maksimal dalam menciptakan setiap konten yang ada namun tidak mendapatkan trafik yang diinginkan cobalah tingkatkan promosi dan lihatlah perbedaannya.
“Blog bisa menjadi media menyebarluaskan pendapat penulisnya jika tulisan itu dibaca banyak orang. Dengan mengurangi intensitas menulis blog Anda memiliki waktu lebih untuk menemukan pembaca itu”
Apa pendapat Anda?
Oktorian S. Hakim adalah seorang part-time blogger dan freelance writer pengelola notordinaryblogger dimana Anda bisa mendapatkan panduan meraih peringkat lokal alexa yang dicari pelaku bisnis online.
Pertamax diamankan dulu XD..
Saya sangat setuju dengan pernyataan diatas. Jumlah konten bukanlah yang utama di sebuah blog. Kualitas selalu jadi nomer 1.
benar juga ya
mungkin artikel lain kali mas okto membahas tentang manajemen waktu, promosi, dllnya. biar lebih lengkap lagi gitu. he he..,
@Afrid : terima kasih masukannya. Tentu saja itu bisa terwujud atas persetujuan Kang Yudiono 🙂
Okto,
Silakan. Saya sangat senang bila hal tersebut terwujud.
Banyak blogger mengalami hal seperti yang disebutkan dalam artikel di atas. Saya sendiri kadang-kadang merasa jenuh juga menulis konten untuk blog, mungkin karena saya tidak pasang target alias sekadar menyalurkan kegemaran menulis. Kalau ada lomba menulis cerpen atau novel saya biasanya menulis sampai lupa waktu, mungkin karena iming-iming hadiahnya hehehe….
@Tut Sugi: Ya itulah yang diperlukan .. sebuah motivasi yang melahirkan rencana. Selebihnya ya tinggal melaksanakan apa yang sudah direncanakan
Oh iya, ini menyalahi aturan main guest post lho, kan ditulisnya guest post hanya akan di publish hari rabu 😆
Untuk jarang ngeblog, memang benar diperlukan. saya setuju dengan poin-poin diatas, dan seingat saya sendiri pernah membahasnya di blog saya 😀
@Muflich Kamil : seingat saya ini terbit hari Rabu 4 September 2013. Cuma malem banget munculnya
Muflich:
No. Saya memublikasikan guest post ini hari Rabu malam.
Okto:
Mohon maaf, saya terlambat memublikasikan artikel ini karena Rabu siang saya sibuk off line.
Kebanyakan nulis di blog kadang memang bikin jenuh.
Harus refreshing dulu.
@Vina : benar. Mungkin itu sebabnya banyak blogger punya blog lebih dari satu dengan tema bermacam-macam 🙂
Pada awalnya menulis di blog dengan tanpa SEO menyenangkan, tetapi sekarang jadi sebuah tekanan ketika kita blogging for money.
ada 1 lagi menurut saya kang, kenapa seorang blogger jarang menulis blog yaitu butuh waktu mengoptimasi sebuah kw pada sebuah postingan terutama bagi yg pemula seperti saya…. sehingga untuk post ke 2 dst akan melambat.
Aneh mas, kalau jarang nulis posisi blog kita bisa turun kan?
Setuju Kang! Proses optimasi juga sangat diperlukan selain kegiatan memperkaya konten.
Kang yudi, ane pingin sekali bisa punya blog yang bisa menghasilkan income kayak kang yudi. tapi ane gak hobi nulis cuma ane suka sekali internetan. dulu pernah punya blog, tapi akhirnya gak keurus soalnya ane gak hobi nulis. ane sampek lupa ada brpa blog yang gak keurus. solusinya gimana kang biar ane bisa jadi blogger?
bagaimana kalau ane pakai jasa penulis kang? menurut kang yudi gimana?
Kepada yg lain ane juga terima jawabannya. terima kasih
Syuhada,
Ini untuk blog berbahasa Inggris atau berbahasa Indonesia? Kalau untuk blog berbahasa Indonesia, Anda harus memaksa diri Anda untuk menyukai menulis karena salah satu syarat menjadi blogger adalah suka menulis.
blog bahasa inggris kang, bukan bhs indonesia
kesimpulan saya :
1. Tulis konten yg berkualitas walapun jarang
2. Cari startegi pemasaran yg efektif dan efesien
3. Blogger juga manusia *ala Candil*
Benar sekali mas. Awalnya saya memaksakan harus menulis minimal 5 artikel dalam sehari. Tapi lama-lama, artikel yang ditulis terkesan asal jadi. Rasanya memang lebih baik mengurangi frekuensi posting artikel, untuk “menghemat energi” kita.