Semua orang ingin sukses. Ada orang yang ingin menjadi pengusaha sukses. Ada orang yang ingin menjadi penyanyi sukses. Ada orang yang ingin menjadi blogger sukses…dan seterusnya. Namun, apa itu sukses?
Jika pertanyaan tersebut Anda ajukan kepada beberapa orang teman Anda, mungkin Anda mendapat beragam jawaban karena ukuran kesuksesan mereka berbeda-beda.
Meskipun demikian, apa pun ukurannya, sukses adalah mencapai apa yang diinginkan. Sebagai contoh, jika Anda bercita-cita menjadi dokter lalu Anda kuliah di fakultas kedokteran dan lulus menjadi dokter, maka Anda telah sukses.
Ukuran Kesuksesan
Seperti telah saya sebutkan sebelumnya, ukuran kesuksesan itu beragam. Empat di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Harta – Kesuksesan diukur dengan harta atau kekayaan. Seorang dikatakan sukses jika ia kaya (uang banyak, mobil mewah, pesawat jet pribadi, rumah mentereng, dan sebagainya). Di sadari atau tidak, kita menggunakan ukuran ini juga untuk mengetahui seberapa sukses kita. Tak heran, kita berusaha keras mengumpulkan banyak harta agar dilihat sebagai orang sukses.
2. Popularitas – Kesuksesan bisa juga diukur dengan popularitas (kepopuleran). Orang dikatakan sukses jika dikenal dan disukai orang banyak. Tak heran, banyak orang mengikuti audisi pencarian bakat sebagai “jalan tol” menuju kesuksesan. Bila sudah sukses, kebiasaan tidur mereka pun memiliki nilai berita (contohnya 5 orang sukses ini).
3. Takhta – Orang bisa juga dikatakan sukses jika ia memiliki takhta (jabatan) misalnya menjadi gubernur, menteri, presiden, direktur, dan sebagainya. Tak mengherankan banyak orang yang berjuang mati-matian mengejar takhta meskipun mereka sudah kaya dan populer.
4. Dampak positif – Kesuksesan bisa diukur juga dengan dampak positif (pengaruh kuat yang mendatangkan akibat yang positif). Orang dikatakan sukses jika ia dan atau karyanya mendatangkan dampak positif bagi banyak orang. Salah satu contohnya adalah Larry Page dan Sergei Brin. Mereka membuat Google sehingga sekarang kita bisa mencari informasi yang kita inginkan secara mudah dan cepat. Contoh lain adalah Steve Jobs (pencipta gadget Apple), Bill Gates (pendiri Microsoft), dan Mark Zuckerberg (pendiri Facebook).
Dari empat ukuran kesuksesan di atas, saya condong memilih ukuran yang keempat. Mengapa? Ini karena ukuran keempat akan memicu ukuran kesuksesan nomor satu, dua, dan tiga.
Sebaliknya, ukuran kesuksesan nomor satu, dua, dan tiga belum tentu memicu ukuran kesuksesan nomor empat. Sebagai contoh, seorang bandar narkoba kelas kakap memiliki banyak harta dari bisnis narkobanya. Apakah ia memberikan dampak positif bagi orang banyak? Tidak! Alih-alih, dia merusak dan bahkan membunuh banyak orang.
Anda memilih ukuran kesuksesan yang mana? Silakan menginformasikannya pada bagian komentar.
Sudah lama tidak berkunjung ke blogodolar. Masalah sukses sebenernya banyak yang mengartikannya secara berbeda-beda. Tapi khusus untuk postingan ini saya setuju dengan poin nomor empat.
Thank you Sugeng.
Ah kang yudiono bisa aja nih, ya jelas kalau gitu saya pilih yang ke 4 juga dong, karena dengan kita menjadi seperti Mark Zuckerberg
(pendiri Facebook) pasti kita banyak harta dan popularitas sudah pasti di dapatkan
Let’s do something that positively affect many people. Although we haven’t became a game changer yet, at least we do first step to live a better life.
Kayaknya tipe sukses yang poin 4 yang paling baik mas, orang lain bisa mendapat manfaat positif dari kesuksesan kita
Saya juga pikir demikian 😉
sukses itu berhasil 😀
Yup!
Semuanya dong…. Hahaha serakah ya… 🙂
mohon sarannya bosss…
Kalo menurut saya sukses itu ada didalam hati merasa puas dengan apa yang di capainya yah termasuh 4 point tersebut dan bahkan keluar dari 4 point tersebut.
Btw kemana aja ni kang kok ngak pernah update?….
Halo Rizdan,
Saya mengalami masa-masa demotivasi ngeblog. Alhamdulilah, sekarang saya sudah termotivasi ngeblog lagi.
Ukuran sukses bagi tiap orang tidak sama. Ada yang mengukur dengan harta. Jadi kalau sudah banyak harta, punya mobil mewah, punya rumah gede.. dan lain lain, maka orang kalau ketemu dengan dia akan mengatakan ” woooow, sudah sukses ya gan”. bagi bagi dong. he he he. Ada juga sich orang lain mengukur dengan banyaknya istri, berapa istri kamu sekarang? Yang dianggap sukses akan menjawab, baru 4 istri”. Bahkan ada juga yang melihat sukses itu dari segi penampilan. Apalagi kalau orangnya ganteng atau cantik. Hmmm, sukses itu seakan nempel. Padahal bisa saja yang cantik dan ganteang lagi merana, lagi galau, atau bahkan lagi miskin. Bagaimana kawan, setuju dengan pikiran saya di atas ?
Komentar Anda membuat saya tertawa Bang Mukti. Btw, I know what you though 😉
Jika disuruh memilih tentu kita semua ingin menjadi sukses seperti pada point ke 4.
Thanks Jaka atas sharing opini Anda.
Ukuran kesukssan sesungguhnya parameternya hati,jika hati merasa puas itulah kesuksesan sesungguhnya jika hati sudah tdk puas pencapaian sebesar apapun akan merasa belum sukses.
Hmmm…Bagaimana kita tahu seorang sudah puas? Bagaimana membedakan kepuasan itu tulus atau tidak?
Untuk saat ini mungkin baru kepopuleran di kalangan (buruh) dan sedikit limpahan kekayaan. Semoga semua itu tidak membuat kita lupa diri Kang?
Ya, besar kecilnya kesuksesan, kita WAJIB mensyukurinya. Mengapa? Karena dengan bersyukur kita berterima kasih kepada yang memberi sukses itu yaitu pencipta kita.
Sekarang blogodolar jarang update nih, kang Herman sibuk ya 🙂
Sudah mulai update kok… Saya sudah kembali ke mindset blogger lho… 😉
sukses itu kalau bisa bermanfaat bagi orang lain 😀
ketika bermanfaat bagi orang lain, mka kesuksesan harta dan dampak positif akan mengikuti 🙂
setuju,
nasibnya dbn gimana nik
ditunggu kiat2nya
Sumanto,
DBN akan saya tutup dan akan saya ubah menjadi studi kasus blog otoritas berbahasa Indonesia.
Sukses itu ada dua.
1. Sukses meraih keberhasilan
2. Sukses meraih kegagalan
Kebanyakan orang hanya tahu yang nomor 1. Yang nomor 2 banyak yang tidak setuju karena sering dilakukan tanpa sadar. Yang jelas dua2nya punya jalannya masing2.
Kalau menurut saya, gagal berarti tidak berhasil mencapai apa yang dicita-citakan/disasar. Perlu ditingkatkan lagi upaya agar sasarannya tercapai (sukses). Btw, siapa yang ingin gagal? Saya pikir tidak ada seorang pun yang mau.
sukses: tercapai mimpi/cita-cita
Berarti semua itu…. Hidup Sukses, Hidup Sukses, Hidup Sukses..
Saya sendiri lebih setuju dengan pernyataan yang terakhir bahwa sukses itu adalah ” Dampak Positif” dimana kita dapat memberikan dampak positif atas setiap usaha dan kerja keras yang kita lakukan, dimanapun kita berada dan pekerjaan apapun yang kita kerjakan.
Dampak positif itu bisa kita raih apabila kita memiliki dua hal berikut ini :
1. Mensyukuri setiap berkat dan anugrah yang ada pada kita, jangan pernah merasa berkat yang kamu miliki lebih kecil daripada yang dimiliki oleh orang lain
2. Bersikap dan berpikir positif proaktif, artinya kita harus berpikir positif atas setiap apapun yang mau kita pikirkan dan yang mau kita bagikan secara proaktif.
Salam, Sukses adalah perjalanan!!
Thanks Bro Ranap atas komentarnya yang mantap.
Sukses memang relatif. Kalo saya merasa sukses saat berhasil meraih apa yang sudah direncanakan dan berbagi manfaatnya bersama orang lain
Setuju Mas Okto.
Sukses adaalh kepuasan batin ketika kita blogging, not for money but pride.
kalau cara meraih sukses bagaimana kang
Mluki,
Menurut saya, cara meraih sukses langkah-langkahnya seperti ini:
1. Tetapkan sasaran Anda dalam waktu tertentu (misal, menurukan berat badan Anda 5 kg dalam 1 bulan)
2. Miliki motivasi kuat untuk mencapai sasaran tersebut. Motivasi ini dipicu oleh apa keuntungan Anda menurunkan 5 kg dalam 1 bulan. Apa pula kerugiannya jika Anda tidak melakukan hal tersebut.)
3. Action
4. Catat kemajuan usaha Anda (misal membuat catatan harian berat badan Anda.
5. Evaluasi kemajuan Anda. Kala belum maksmimal, hilangkan faktor penyebabnya sehingga Anda fokus untuk meraih sasaran Anda.
Semoga membantu. Feel free to drop your comments if you have any questions or concerns.
Aku mau jadi blogger sukses.